Hj. Irena Handono PERAYAAN NATAL 25 DESEMBER ANTARA DOGMA & TOLERANSI Kata Pengantar Muhammad Syafi'i Antonio, M.Sc. jbookmaker by: http://jowo.jw.lt PERAYAAN NATAL 25 DESEMBER ANTARA DOGMA & TOLERANSI Penulis : Hj. Irena Handono Setting/Lay Out: Lutfi Fuadi Desain Cover : Yunus Wibisono PRAKATA PENULIS Alhamdulillah segala puji syukur hanya kepada Allah SWT. Limpahan rakhmat dan barakah-Nya, membuat Saya mampu menyelesaikan penulisan buku ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad saw. Teladan beliau yang menggugah semangat saya untuk senantiasa menyampaikan kebenaran, meskipun mengandung resiko yang pahit. Buku yang Anda baca ini adalah buku kedua saya, menyusul buku pertama "Mempertanyakan Kebangkitan & Kenaikan Isa al Masih". Meskipun sederhana, kedua buku tersebut saya maksudkan sebagai aktualisasi jihad saya dalam memerangi "kebodohan" umat, khususnya "kebodohan" yang v Diterbitkan oleh: Hak Cipta dl Lindungi oleh Undang-undang dilarang mengutip atau memperbanyak Sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa Ijin tertulis dari penerbit Cetakan I: Des '97; II: Sep '02; III: April '03 ; IV : Juli '03 V : Oktober '03 : VI Februari '04 disebabkan oleh dominannya paham-paham non- Islam. Sebenarnya, jika kita mau kritis, paham-paham dominan tersebut tidak selayaknya mempengaruhi umat Islam, sebab sebagian besar hanyalah dogmadogma. Padahal umat Islam telah dididik oleh ajaranajaran mulianya untuk mampu melihat sesuatu dengan sebuah dasar pijakan. Berkaitan dengan dogma dan anti dogma itulah, saya "mencoba" menerjuni dakwah. Saya senantiasa berusaha untuk memberikan penyadaran pada umat agar tidak begitu saja membenarkan sebuah dogma apalagi mengikutinya. Tentu saja, saya bukanlah apa-apa. Semua peran dakwah yang saya lakukan, termasuk lewat buku ini tak lepas dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Dengan tidak bermaksud mengecilkan peran yang lain, pada kesempatan ini saya perlu menyampaikan secara khusus ucapan terimakasih kepada yang terhormat; H Junus Jahya, Dr. M. Roem Rowi, K.H. Kosim Nurzeha, S.Ag, H. Bisri llyas, H. Tamat Anshari Ismail, Dr. Ir. H. Joko Sungkono, Ust. Drs. Abdus Syakur Thawil, Ust. Khairul Yunus, dr. H. Yunus, H. Suhadi, H. Harianto, dan Hj. Sumindro. Juga kepada Muhammad Syafi'l Antonio, MSc, yang berkenan memberikan pengantar buku ini. Atas dorongan dan bantuan beliau-beliau, saya mampu vi menyelesaikan buku ini. Semoga Allah SWT menerimadan memberi balasanyangsetimpal. Terakhir, mudah-mudahan buku yang sangat sederhana ini mampu memberikan manfaat bagi kita semua. Amin. Hj. Irena Handono. vii KATA PENGANTAR Muhammad Syafi'i Antonio, M.Sc. (Mio Cwan Chung) Menjadi seorang muslim yang baik, sekaligus menjadi warga negara dan anggota masyarakat yang baik, tidaklah terlalu mudah. Terlebih bila harus berinteraksi dengan penganut agama lain yang harus kita sikapi dengan "bijaksana dan benar". Sebagai konsekuensi dari aqidah kita, demikian juga perwujudan kerukunan umat beragama dalam masyarakat BhinnekaTunggal Ika. Jurus "bijaksana dan benar" tampak harus menjadi kata kunci dan pedoman utama. Bahkan keberadaannya harus digabungkan bersama-sama, tidak boleh salah satu ditinggalkan demi mengejar kepentingan yang lain. Bila penggabungan ini gagal, viii tidak mustahil interaksi hubungan antar umat beragama (khususnya Islam - Kristen) akan terjadi dalam format yang salah dan terdistorsi. Pengalaman sejarah menunjukkan "ofisialisasi" perayaan Natal bagi bukan pemeluknya (Muslim - Hindu - Budha) telah menimbulkan polema yang cukup besar antara umat Islam yang diwakili MUI dengan pemerintah di satu sisi, dan antara umat Islam dengan umat Kristiani di sisi lain. Jelas bangsa Indonesia tidak menghendaki terulang tragedi yang tidak bijaksana dan tidak benar ini. Apatah lagi kalau harus mengorbankan putra terbaik seperti Buya HAMKA pada saat bangsa Indonesia membutuhkan satu kesatuan dan kepaduan dalam memasuki PJPTII dan menghadapi eraglobalisasi. Menghadapi fenomena ini Saudari Irena Handono - melalui buku kecilnya ini, Perayaan Natal 25 Desember antara Dogma dan Toleransi - mencoba mengundang segenap pembaca untuk merenung sejenak menganalisa aspek kebenaran dalam memahami suatu ajaran atau informasi atau dogma demikian juga bijaksana dalam bertindak. Melalu studi literatur dan catatan sejarah terus mencoba mengajak kita untuk menelusiri kondisi sosial dan spiritual kaum bani Israel yang kelak ix kemudian hari Isa Al Masih turun di tengahnya. Secara tajam Irena mengajukan suatu tesis bahwa Juru Selamat bukanlah hak monopoli dari Jesus Chrits saja karena hal tersebut merupakan suatu "amanah" yang juga disandang oleh tokoh-tokoh lain. Dengan penuh objektivitas, Irena mencoba mempertanyakan, bahkan mendobrak tradisitradisi, apakah benar kelahiran Jesus Chrits itu terjadi pada 25 Desember tahun I. Apakah tidak ada unsurunsur luar yang mempengaruhi penetapan 25 Desember tersebut seperti unsur politis, kepercayaan terhadap Dewa Matahari atau paganisme lainnya. Buku kecil ini juga menguji keabsahan silsilah Jesus Chrits hingga Nabi Daud dengan peran sosok Yusuf sebagai bapak biologis. Secara umum buku kecil ini sangat menantang intelektualitas kita untuk mengkaji dan memperbaiki sesuatu yang sudah terlanjur kita anggap benar, padahal masih banyak yang harus "dibenarkan". Adalah jiwa besar dan objektivitas kita yang dibutuhkan untuk melihat suatu yang benar itu benar dengan menerimanya secara konsekuen serta bertanggung jawab. Semoga Fatwa MUI yang disertakan dapat memberikan arah dan pedoman agar kita dapat berinteraksi dengan agama lain secara bijaksana x tanpa mengorbankan nilai kebenaran. Atau dengan kata lain, mudah-mudahan setelah membaca buku kecil ini kita semua akan lebih objektif dalam menganalisa suatu informasi atau ajaran, serta bijaksana dalam berinteraksi dengan pemeluknya. Amin. Jakarta, 12 Desember 1997 xi PENGANTAR PENERBIT Apa yang ada dalam benak anda sebagai orang Islam bila ada seorang saudara kita sesama muslim, atau bahkan seorang tokoh dalam komunitas masyarakat Islam ikut merayakan natal pada tanggal 25 Desember di gereja? Sebagian dari kita ada yang memahami atau memaknai fenomena itu sebagai solidaritas untuk kerukunan umat beragama. Artinya, sampai pada batasan tertentu umat Islam boleh berinteraksi dengan umat Kristiani, apalagi perayaan natal adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus, yang notabene dalam Islam adalah Isa Al Masih, yang diyakini termasuk salah seorang Nabi. Jika kemudian saudara kita sesama umat Islam ikut merayakan Natal, tentunya tidak apa-apa. Bukankah kita juga harus selalu mensuri tauladani peri hidup para Nabi dan Rasul. xii Tetapi ada pemahaman lain, diluar kerangka doktrin yang sudah tertanam selama berabad-abad, bahwa kelahiran Yesus Kristus tanggal 25 Desember, ternyata sama sekali tidak didukung oleh data yang otentik. Bibel sebagai kitab suci umat Kristiani, yang seharusnya memperkuat doktrin umat Kristiani, ternyata juga tidak bisa membuktikannya. Yang ada hanya catatan sejarah, bahwa perayaan Natal baru disahkan padaabad ke-4 Masehi. Pertanyaan yang muncul pun bisa bermacammacam sifatnya. Penetapan perayaan tersebut bisa jadi terpengaruh oleh ajaran-ajaran lain. Dengan mengingat bahwa pada abad-abad tersebut "Paganisme Politheisme" sangat berpengaruh pada masyarakat saat itu. Ujungnya, tentu saja sinkretisme yang terjadi, agar perayaan tersebut bisa diterima dan dimeriahkan oleh masyarakat. Demikianlah, setiap fenomena yang kita temui padaskala realitas pada dasarnya selalu bersifat multi wajah sehingga melahirkan beraneka pemaknaan, pemahaman dan penyikapan. Maka dibutuhkan; Pertama,' sifat intelektual. Untuk supaya dapat memahami suatu fenomena secara menyeluruh, informasi yang penuh perlu dimiliki. Tidak ada harapan untuk memahami sesuatu tanpa adanya informasi itu. Kedua, yaitu diperlukan kondisi xiii xiv DAFTAR ISI Prakata Penulis-v KataPengantar-viii Pengantar Penerbit - xii Daftar Isi - xv Pendahuluan -1 Yesus dalam Sejarah Bangsa Yahudi - 3 Sederetan Al Masih - 5 Yesus Keturunan Daud?- 9 Yesus dan Kontroversi Kelahirannya- I I Perdebatan Seputar "Ayah" Yesus - 12 Islam tentang Isa dan Maryam - 15 Sejarah Natal -19 Kelahiran Yesus Menurut Bibel - 20 PadaTahun Berapa Yesus Lahir? - 24 Asal-usul Perayaan Natal 25 Desember - 27 emosional yang cukup, untuk bisa berlapang dada menerima suatu kebenaran. Ketiga, adalah kemauan untuk menerima realitas tersebut, yang diorientasikan ke arah tujuan yang konstruktif. Tujuan kami, semoga buku keci! ini, bisa memberikan informasi yang menyeluruh, bagi kepuasan intelektual para pembaca, sehingga para pembaca sekalian dapat berlapang dada untuk lebih arif dalam bersikap pada perayaan Natal 25 Desember. "....Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku...." Kami berharap agar penerbitan buku ini bermanfaat bagi kita semua; sekaligus menambah khazanah dan intelektualitas keislaman kita. Amin. xv Pandangan Bibel tentang Upacara Natal - 33 Sumber-sumber Kristen yang Menolak Natal - 34 Pandangan TigaAgam a tentang Yesus- 37 MenataSikap-39 Fatwa M i l l tentang Perayaan Natal Bersama- 41 (Lampiran I) Silsilah Yesus Menurut Bibel - 55 (Lampiran 2) Daftar Pustaka - 56 xvi PENDAHULUAN Perayaan Natal, sungguh wah dan gemerlap; dengan pohon-pohon cemara lengkap digantungkan hiasan-hiasan, kerlap-kerlip lampu, dan hadiahhadiah dibawahnya. Malamnya, tepat pukul 24.00 dilakukan misa (kebaktian). Rumah-rumah pun dihias pohon cemara, juga toko dan plasa, gedung dan kantor. Acara-acara televisi marak oleh nuansa Natal. Instansi-instansi juga secara resmi merayakannya. Begitu semaraknya perayaan tersebut, sampaisampai, paling tidak, membawa tiga kesan: pertama, perayaan Natal yang jatuh padatanggal 25 Desember adalah sebuah ritus yang berlandaskan nilai kebenaran. Kedua, perayaan Natal telah mencapai 1 "maqam" gengsi -simbol status sosial. Sebuah simbol yang membanggakan bagi orang yang merayakannya atau bagi mereka yang turut "berpartisipasi". Sebaliknya mereka yang tidak "menyambut" perayaan Natal, terkesan tidak prestisius. Ketiga, seolah-olah mayoritas penduduk negeri ini adalah kaum Nasrani. Padahal secara statistik, jumlah merekatak lebih dari 15 persen. Berbeda dengan realitas perayaannya yang gemerlap, sejarah Natal 25 Desember sendiri cukup buram. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak banyak kalangan - termasuk kaum Kristen sendiri- yang paham tentang sejarah perayaan Natal yang ditetapkan pada tanggal 25 Desember tersebut. Salah satu sebabnya adalah tidak adanya literatur yang membeberkan tentang Natal. Jikalau ada hanya memuat keterangan bahwa Natal adalah perayaan orang Nasrani yang jatuh pada tanggal 25 Desember sebagai peringatan hari kelahiran Yesus. Langkanya literatur tentang Natal sebenarnya cukup menjadi alasan untuk bersikap kritis. Benarkah Yesus dilahirkan pada tanggal 25 Desember? Jika jawabannya adalah ya, apa dasar hukumnya? Jika tidak bagaimana sejarah penetapan 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus, yang akhirnya diperingati sebagai perayaan Natal? 2 YESUS DALAM SEJARAH BANGSA YAHUDI Sebelum membahas tentang perayaan Natal dan segala kontroversi yang menyertainya, terlebih dahulu perlu saya jelaskan latar belakang kesejarahan Yesus itu sendiri. Bahwa Yesus memang lahir dan hidup di kalangan bangsa Yahudi. Oleh karena itu, untuk bisa memahami sosok Yesus, harus paham terlebih dahulu bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi berkeyakinan bahwa mereka adalah "bangsa pilihan" Tuhan. Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya untuk kepentingan dan kesejahteraan mereka. Dan mereka merasa sebagai subjek, sedangkan bangsa lain cukup sebagai pelengkap penderita. Lebih lanjut hanya diri mereka yang dianggap "manusia", sedangkan bangsa lain hanyalah pembantu, budak, bahkan anjing. 3 Keyakinan seperii itulah yang membuat mereka lebih dari bangsa lain, sombong, pongah, keras kepala, bahkan kejam. Pernyataan-pernyataan seperti tersebut diatas, bukan sebuah dramatisasi belaka, melainkan bersumber dari Bibel sendiri diantaranya: "Kamu akan menjadi bagiKu kerajaan iman dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel." (Keluaranl9:6). "Engkau akan diberkati lebih daripada segala bangsa" (Ulangan 7:14). "Engkau harus melenyapkan segala bangsa yang diserahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahhmu; janganlah engkau merasa sayang kepada mereka...."(Ulangan 7:16). "Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro Fenesia. la memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dan anaknya. Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing. "Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar Tuhan. Tetapi anjing yang dibawah meja juga makan remahremah yang dijatuhkan anak-anak. "Maka kata 4 Yesus kepada perempuan itu: "Karena katakatamu itu pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." (Markus 7:26-29). Pernyataan-pernyataan Bibel tersebut di atas menjelaskan betapa bangsa Yahudi menganggap diri mereka istimewa yaitu "bangsa pilihan Tuhan". Oleh karena itu mereka boleh berbuat apa saja terhadap bangsa lain, termasuk membantai (melenyapkan). Dan semua itu dilakukan atas namaTuhan. Namun adakah suatu bangsa yang rela terus menerus ditindas, dijajah, ataupun diperbudak? Demikian pula dengan bangsa Filistin (Palestina), penduduk asli negeri itu, yang setelah melalui perjuangan berat akhirnya bangsa Filistin menang. Kemenangan bangsa Filistin tersebut membuat keadaan menjadi terbalik. Bangsa Yahudi - sang penindas- kini dalam bayang-bayang tertindas. Maka mereka memohon agar Yahwe (Tuhan Israel) segera mengutus seorang Al Masih (Juru Selamat) agar mereka jaya dan berkuasa lagi. Sederetan Al Masih Dari Bibel, khususnya dalam Perjanjian Lama, akan kita dapatkan bahwa Al Masih itu bukan hanya Yesus. Mereka antara lain: 5 1. Saul Al Masih Saul yang berhasil mengalahkan Filistin diangkat sebagai Al Masih, "Bukankah Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas umatNya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat Tuhan, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas milikNya sendiri (I Samuel 10:1). 2. Harun Al Masih Setelah Saul menjadi Al Masih, maka Harun (saudara Musa) juga diangkat sebagai Al Masih. "Kemudian dituangkannya sedikit dari minyak urapan itu ke atas kepala Harun dan diurapinyalah dia untuk menguduskannya." (Imamat8:l2). 3.ElisaAIMasih Kehadiran seorang Al Masih untuk masa ini ternyata tidak cukup, makasetelah Harun menjadi Al Masih, Elisa pun diangkat menjadi Al Masih. "Juga Yehu, cucu Nimzi, haruslah kau urapi menjadi raja atau Israel, dan Elisa bin Safat dari Abel Mehola, hams kau urapi menjadikan Nabi 6 menggantikan Engkau." (7 Raja-raja 19:16). 4. Daud Al Masih Setelah Saul meninggal dunia, maka sesepuh suku-suku Israel mengangkat Daud sebagai Al Masih. "Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap raja lalu raja Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron di hadapan Tuhan; kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel." (II Samuel5:3). 5. Salomo Al Masih Setelah Daud meninggal dunia, maka Salomo putra Daud diangkat sebagai Al Masih. Sebagaimana tercantum dalam I Raja-raja 1:39. "Imam Zadok telah membawa tabung tanduk berisi minyak dari dalam kemah, lalu diurapinya Salomo. Kemudian sangkakala ditiup, dan seluruh rakyat berseru "Hidup Raja Salomo." 6. Koresy Al Masih Raja Syrus penyembah berhala ini diangkat sebagai Al Masih setelah meninggalnya Salomo. "Beginilah firman Tuhan: Inilah firmanKu kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresy yang tangan kanannya kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti rajaraja, supaya Aku membuka pintu-pintu di 7 depannya dan supaya pintu gerbang tidak tinggal tertutup." (Yesaya 45:l). Ayat ini dialamatkan kepada Raja Syrus yang pagan, untuk memenuhi kerinduan akan datangnya penyelamat, walaupun pada kenyataannya ayat tersebut adalah nubuat dari nabi Yesaya akan datangnya seorang Koresy (Quraisy) sebagai nabi akhir, yaitu Muhammad Saw. Amatlah mustahil jika Tuhan menyayangi seorang kafir untuk diurapi. Apalagi ternyata bahwa belum lama bangsa Yahudi dipimpin oleh Al Masih yang kafir, situasi keamanan dan politik berubah kembali dengan datangnya serbuan pasukan Romawi. Maka kembali lagi seperti pada peristiwa sebelumnya, yakni ketika bangsa Israel menangis, meraung, dan memohon kepada Yahwe untuk diberi Al-Masih atau seorang Juru Selamat untuk membebaskan mereka dari cengkeraman bangsa Romawi. Maka mereka berangan-angan dan menyusun kriteria Al Masih. Orang-orang Israel akhirnya mengadakan kesepakatan bahwa Al Masih adalah seorang yang merupakan: 1. Raja-raja terdahulu yang dianggap "bangkit" dari kubumya, antara lain: Daud Yesekhiel, Yosafat, atau. 2. Nabi yang "dibangkitkan", misalnya Elia atau Elisa. 3. (Harus) Keturunan Daud dan Sulaiman. Disamping tiga kriteria tersebut, bangsa Israel juga mempunyai penghayatan bahwa kelahiran seorang pahlawan (Juru Selamat) haruslah lahir dari seorang perawan, sebagaimana pahlawan-pahlawan bangsa terduhulu yang juga terlahir dari seorang perawan. Yesus Keturunan Daud? Bibel selalu mengatakan bahwa Yesus adalah anak Daud. Nubuat tentang keturunan Daud yang akan berkuasa antara lain: II Samuel 7:12-13 dan I Tawarikh 17:1 1-12: "Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi namaKu dan Aku akan mengokohkan tahta kerajaanya untuk selamalamanya." Demikian pula Kisah Para Rasul 2:30 ".... Bahwa la akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas tahtanya" 8 9 Padahal, dengan garis keturunannya (silsilah), terbukti bahwa Yesus bukan keturunan Daud, karena Maryam bukan keturunan Daud. Yang merupakan keturunan Daud adalah Yusuf, yang oleh Bibel disebut sebagai tunangan Maria (Maryam), Silsilah itu sendiri juga mengandung perbedaan. Matius (1:6-16) menurut 28 orang sedangkan menurut Lukas (3:23-31) 43 orang. Jadi terdapat selisih 15 generasi. Perhatikan silsilah Yesus pada lampiran. Lantas mengapa Bibel membuat kekeliruan seperti itu? Sejarah menyatakan bahwa bangsa Israel merasa dirinya sebagai "bangsa pilihan" telah berabad-abad mengalami penindasan dan penjajahan bangsa-bangsa Babilonia, Yunani, siria dan Romawi. Oleh karena itu mereka selalu terkenang pada jaman keemasan di bawah kepemimpinan Daud dan berharap datangnya "Raja Israel" dari keturunan Daud yang akan melepaskan mereka dari kesengsaraan. Jelas bahwa pengikatan Isa-Yusuf-Daud adalah rekayasa untuk melegitimasi bahwa Yesus adalah keturunan Daud, Al Masih yang dinanti-nantikan sebagai juru Selamat. 10 YESUS DAN KONTROVERSI KELAHIRANNYA Yesus dalam tradisi sejarah umat Islam sebenarnya adalah Isa Al Masih putra Maryam. Sebutan "Isa" (dalam bahasa Arab) berasal dari bahasa Ibrani dari kata "Esau". Dalam bahasa Latin nama itu menjadi "Yesus". Munculnya nama Yesus terjadi pada peristiwa pengadilan Isa Al Masih oleh mereka yang hadir dengan menambahkan huruf "J" pada awal dan "S" pada akhir kata "Esau" sehingga menjadi Yesus. Nama Yesus baru populer pada abad ke-2. Populernya nama Yesus akhirnya menenggelamkan nama asli Esau di kalangan Kristen. Sedangkan Al Qur'an dan umat Islam tetap mempertahankan nama Esau (Isa dalam dialek Arab). Sedangkan kata Masyiakh, Messiah, atau Mesyah berasal dari bahasa Arab dari kata masaha 1 1 dengan tiga huruf mati yang dikandungnyayaitu: m-sh yang berarti mengusap. Dalam perkembangan selanjutnyaorang Yunani mengubah sebutan Messiah bagi Isa menjadi Kristos yang berarti yang disiram dengan minyak (diurapi). Oleh orang Eropa, Yesus disebut Christus atau Kristus, yaitu Sang Penyelamat atau Sang Penebus Dosa. Perdebatan Seputar "Ayah" Yesus Keajaiban kelahiran Yesus ke dunia menjadi bahan aktual dalam diskusi. Sebagian ada yang mengatakan bahwa Yesus itu darah daging Yusuf tunangan Maria (Maryam). Oleh karena itu -seperti sudah saya jelaskan (kekeliruannya) di depan -Yesus memiliki silsilah dari Yusuf, dengan nenek moyang Daud. Bibel sendiri rupanya masih bingung terhadap status "ayah" Yesus. Pada suatu kesempatan Yusus itu diakui sebagai tunangan Maryam (Matius 1:18), tapi dilain kesempatan juga diakui sebagai suami Maryam (Matius 1:19). Terhadap persoalan ini, sebagian orang Yahudi sangat ekstrem dengan menuduh bahwa Yesus adalah anak haram, hasil hubungan gelap Maryam dengan Yusuf. Sebagian lagi ada yang berpendirian bahwa Yesus itu dilahirkan secara murni suci, tanpa campur tangan (unsur jantan) manusia. Oleh karena itu Yesus 12 adalah "anak Tuhan". Tetapi pihak yang berpendapat demikian juga bertentangan dalam memahami dan menafsirkan kata "anak Tuhan" tersebut. Di satu pihak memahaminya secara harfiyah (literal), bahwa Yesus adalah anak secara "biologis", yakni anak yang kejadiannya memerlukan campur tangan Tuhan secara langsung kepada Maryam melalui ruh yang suci. Pemikiran tersebut nantinya melahirkan konsep ketuhanan "Trinitas": Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Tuhan Roh Suci. Akan tetapi sebagian pihak memahaminya secara kiasan (metafora). Bahwa anak, bukan dalam pengertian "biologis" atau nasab, melainkan kiasan saja. Pendapat seperti ini didasarkan oleh adanya penyebutan anak yang bukan hanya kepada Yesus, sebagaimana penjelasan Bibel di bawah ini: "Maka anak-anak Allah melihat, bahwa anakanak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil istri dari antara perempuanperempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. " (Kejadian6:2). "Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anakanak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka." (Kejadian 6:4). 13 "Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan; la berkata kepadaku: "AnakKu engkau! Engkau telah kuperanakkan pada hari ini." (Mazmur2:7). "Dengan menangis mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, dijalan yang rata, dimana mereka tidak akan tersandung; sebab Aku telah menjadi bapa Israel. Efraim adalah anak sulungku." (Jeremia 31:9). "Anak Eros, anak Set, Anak Adam, Anak Allah, "(Lukas3:38). "Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah ."(Roma 8:14). "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah." (Matius 5:9). "Aku sendiri telah berprman;"Kamu adalah Allah, dan anak-anak yang Maha Tinggi kamu sekalian" (Mazmur 82:6). Dari paparan ayat-ayat tersebut diatas, jelaslah bahwa istilah "anak Alah" adalah ungkapan khas orang Yahudi kepada umatnya, dan jumlahnya banyak, bukan hanya Yesus. 14 Islam Tentang Isa dan Maryam Islam dengan tegas menolak semua tuduhan yang tidak benar mengenai Maryam dan putranya. Islam bahkan menjunjung tinggi keduanya. Marilah kitatelaah penjelasan Allah SWT dalam AI Qur'an: "Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu kami mengutus ruh kami (Jibril) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata; Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertaqwa. la (Jibril) berkata: Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci. Maryam berkata: Bagaimana akan ada bagiku seorang anak lakilaki, sedang tidak pernah seorangpun manusia menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina. jibril berkata: Demikianlah, Tuhanmu berfirman: Hal itu mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan. Maka 15 Maryam mengandungnya, laiu ia menyisihkan din dengan kandungannya itu ketempat yangjauh." ( Maryam / 19:16-22) "Dan (ingatlah) ketika Malaikat (jibril) berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)." (Ali lmron / 3-42) "Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat munkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekalikali bukanlah seorang pezina. Maka Maryam menunjuk kepada anaknya, Mereka berkata: Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan? Berkata Isa: Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku Nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan 16 berbakti kepada ibuku, dan dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: Jadilah, makajadi ia. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus." (Maryam / 19:27-36). 17 18 SEJARAH NATAL Kata natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Secara istilah Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingati hari kelahiran IsaAl Masih -yangmerekasebutTuhan Yesus. Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325-354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April, atau 18 Mei. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus (Natal). 19 Kelahiran Yesus Menurut Bibel Untuk menyibak tabir Natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai Hari Kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel tentang kelahiran Yesus sebagaimana dalam Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, II (Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus). Lukas 2:1-8: Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing dikotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galileo ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud-supaya didaftarkan bersamasama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung. Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya didalam 20 palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan. Didaerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Jadi, menurut Bibel, Yesus lahir pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu yang sedang melaksanakan sensus penduduk (7M = 579 Romawi). Yusuf, tunangan Maryam ibu Yesus berasal dari Betlehem, maka mereka bertiga ke sana, dan lahirlah Yesus Betlehem, anak sulung Maria. Maria membungkusnya dengan kain lampin dan membaringkannya dalam palungan (tempat makanan sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi pada malam hari dimanagembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput. Menurut Matius 2:1, 10, 11 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah orangorang Majus dari Timur ke Yerusalem. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masuklah mereka 21 kedalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibunya. Jadi menurut Matius, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang disebut Herodus Agung yang memerintah tahun 37 SM-4 M (749 Romawi), ditandai dengan bintang-bintang yang terlihat oleh orang-orang Majusi dari Timur. Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, II) dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Namun begitu keduanya menolak kelahiran Yesus tanggal 25 Desember. Penggambaran kelahiran yang ditandai dengan bintang-bintang di Iangit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang rumput beratapkan Iangit dengan bintangbintangnya yang gemerlapan, menunjukkan kondisi musim panas sehingga gembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari sengatan matahari. Sebab jelas 25 Desember adalah musim dingin. Sedang suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah sehingga salju merupakan hal tidak mustahil. Bagi yang memiliki wawasan luas, hati terbuka dan lapang dalam mencari kebenaran, kitab suci Al 22 Qur'an telah memberikan jawaban tentang kelahiran Yesus (Isaalaihissalam). "Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan". Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih had, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurm yang masak kepadamu." (Surat Maryam: 23-25) Jadi menurut Al Qur'an Yesus dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya. Untuk itu perlu kita cermati pendapat sarjana Kristen Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible - seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi (hal 23): Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan: Agustus - September. Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity - seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi oerpendapat sebagai berikut: 23 There is, moreover, no authority for the belief than December 25 was the actual bithday of Jesus. If we can give any credence to the bith-story of Luke, with the shepherds keeping watch by night in the fields near Berhlehem, the birth of Jesus did not take place in winter, when the night temperature is so low in the hill country ofjudea that snow is not uncommon. After much argument our Christmas day seems to have been accepted abaut A.D.300. (Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekat Bethlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri pegunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahir tersebut diterima penetapannya kira-kira tahun 300 Masehi). Pada Tahun Berapa Yesus Lahir? Umat Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun I, karena penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan 24 disesuaikan dengan tahun kelahiran Yesus. Namun Injil Lukas 2:1 (telah dikutip sebelumnya) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan Kaisar Agustus jadi antara tahun 27 Sebelum Masehi - 14 Sesudah Masehi. Sedangkan Matius 2:1 (juga telah dikutip) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi - 4 sesudah Masehi. Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang kelahiran Yesus dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupun Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwan-ilmuwan mereka ada yang menyatakan Yesus lahir tahun 8 Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah Masehi. Antara lain kita kutip buku tulisan Rev. Dr. Charles Franciss Petter, MA., B.D., S.T.M. yang berjudul, The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut: In the nineteenth century, when it became evident and was finally admitted that Herod died in the year 4 B.C., and it was recalled that, according to story in Matthew's Gospel (2:16), King Herod, in order to eliminate little Jesus as a possible "King of the Jews", had ordered all infants of two years old and under to be killed, the birth-date of Jesus 25 obviously had to be moved back to 4 B.C. at least. Today, scholars prefer 5 to 6 B.C. as the date best accomodating the inconsistent and even contradictory traditions, legends, and gospels, although some historians push the date back to 8 and 10 B.C. The problem of the correct dating of Jesus' birth, life, and death has now been raised again (due to several statements in these Essene Scrolls) along with the related question on the deity. (Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diakui bahwa Herodes telah mati 4 tahun sebelum masehi dan setelah ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk membinasakan Yesus yang masih bayi yang katanya bakaljadi raja orang-orang Yahudi, maka jelaslah tanggal lahir Yesus harus digeser ke belakang, paling sedikit 4 tahun sebelum masehi. Masa kini para sarjana lebih condong menggeserkan tanggal lahirnya Yesus itu 5 sampai 6 tahun ke belakang tahun Masehi. Kesulitan menentukan tanggal kelahiran Yesus, kehidupannya, dan kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya keteranganketerangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan Essene (yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal yang berhubungan dengan ketuhanannya juga harus dibangkitkan kembali). Jadi sampai hari inipun tidak ada kejelasan tahun berapa Yesus dilahirkan. Asal Usul Perayaan Natal 25 Desember Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus tidak pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya. Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen Katolik pada abad ke-4 M. Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita ketahui bahwa abad ke-l sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme. Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katholik, mereka tidak mampu meninggalkan adat/budaya pagannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun = matahari; day=hari) yaitu kelahiran 27 26 Dewa Matahari tanggal 25 Desember. Maka supaya agama Katholik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya / penyembahan berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan = Yesus). Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Juga diputuskan: Pertama, hari Minggu (Sunday = hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga, membuat patung-patung Yesus untuk menggantikan patung Dewa Matahari. Sesudah Kaisar Konstantin memeluk agama Katolik pada abad ke- 4 Masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katholik. Inilah prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh Kaisar Konstantin dengan agama paganisme politheisme nenek moyang. Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang. Darimana kepercayaan paganis politheisme 28 mendapat ajaran tentang Dewa Matahari yang diperingati tanggal 25 Desember? Mari kita telusuri melalui Bibel maupun sejarah kepercayaan paganis yang dianut oleh bangsa Babilonia kuno didalam kekuasaan raja Nimrod (Namrud). H.W. Armstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worldwide Church of God, Calofornia USA, 1994, menjelaskan: Namrud cucu Ham, anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nimrod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata "Marad" yang artinya: "Dia membangkang atau Murtad antara lain dengan keberaniannya mengawini ibu kandungnya sendiri bernama "Semiramis". Namun usia Namrud tidak sepanjang ibu sekaligus istrinya. Maka setelah Namrud mati Semiramis menyebarkan ajaran, bahwa roh Namrud tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Maka dibuatlah olehnya perumpaan pohon "Evergreen" yang tumbuh dari sebatang kayu mat's. Maka untuk memperingati kelahirannya dinyatakan bahwa Namrud selalu hadir di pohon Evergreen dan meninggalkan bingkisan yang 29 digantungkan di ranting-ranting pohon itu. Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan tanggal 25 Desember. Inilah asal-asul pohon Natal. Lebih lanjut Semiramis dianggap sebagai "Ratu Langit" oleh rakyat Babilonia, kemudian Namrud dipuja sebagai "anak suci dari surga". Putaran jaman menyatakan bahwa penyembah berhala versi Babilonia ini berubah menjadi "Mesiah palsu", berupa dewa "Ba-al" anak dewa matahari dengan obyek penyembahan "Ibu dan Anak" (Semiramis dan Namrud) yang lahir kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara lain: Di Mesir berupa "Isis dan Osiris", di Asia bernama "Cybele dan Deoius", di Roma disebut Fortuna dan Yupiter". Bahkan di Yunani, "Kwan Im" di Cina, Jepang, dan Tibet, India, Persia, Afrika, Eropa, dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap dewa "Madonna" dan Iain-Iain. Dewa-dewa berikut dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan oleh gadis perawan (tanpa bapak), mengalami kematian (salib) dan dipercayasebagai Juru Selamat (Penebus Dosa): I. Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga diyakini dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang 30 Penyelamat, karena ia pun mengalami kematian, dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga Eropa. Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekaligus penganut kepercayaan ini. 2. Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai 12 bintang/planet. 3. Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang taktertandingi. 4. Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewa penduduk asli tanah Kana'an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan. 5. Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir kuno; kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besaran dan dijadikan sebagai pesta rakyat. Demikian juga Serapsis, Attis, Isis, Horus, Adonis, Bacchus, Krisna, Osiris, Syamas, Kybele dan ain-lain. Selain itu ada lagi tokoh/pahlawan pada suatu bangsa yang oleh mereka diyakini dilahirkan oleh perawan, antara lain Zorates (bangsa Persia) dan Fo Hi (bangsa Cina). Demikian pula pahlawanoahlawan Helenisme: Agis, Celomenes, Eunus, Soluius, Aristonicus, Tibarius, Grocecus, Yupiter, Minersa, Easter. 31 32 Pandangan Bibel Tentang Upacara Natal Untuk mengetahui pandangan Bibel tentang perayaan Natal yang diwarisi dari tradisi paganisme, baiklah kita telaah Yeremia 10:2-4: "Beginilah firman Tuhan: "Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesiasiaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya jangan goyang." Demikianlah pandangan Bibel tentang upacara Natal, yaitu melarang orang Kristen mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala. Selanjutnya mari kita simak penjelasan dalam Yeremia 10:5. "Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Tidak dapat berbicara; orang.harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun dia tidak dapat." 33 Jadi, Konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan seorang perawan pada tanggal 25 Desember, disalib/dibunuh kemudian dibangkitkan, sudah ada sejak zaman purba. Konsep/dogma agama bahwa Yesus adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi, dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi karena mereka telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa menjadi Yesus. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma tersebut hanyalah kebohongan yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepadajemaat di Roma: Tetapi jika kebesaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliannya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa? (Roma 3:7). Mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu, Yesus telah mensinyalir lewat pesannya: Jawab Yesus kepada mereka : Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang". (Matius 24:4-5). Sumber-sumber Kristen yang Menolak Natal 1. Catolic Encyclopedia, edisi 1911 tentang Christmas: "Natal bukanlah upacara gereja yang pertama ... melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus." Dalam buku yang sama, tentang "Natal Day" dinyatakan sebagai berikut: "Di dalam kitab sue/ tidak ada seorangpun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Fir'aun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini." 2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan: "Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bibeljuga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala." 3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944, menyatakan: 34 "Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut..." (Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus) .. Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M. Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari". Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus." 35 36 PANDANGAN TIGA AGAMA TENTANG YESUS Yahudi 1. Yesus lahir dari perbuatan zina; mengaku menjadi Mesias yang dinantikan bani Israel. 2. Yesus layak mati disalib sebagai hukuman terhadap pengakuannya sebagai Mesias. Kristen 1. Yesus adalah Tuhan putra, pribadi keduaTuhan. 2. Yesus mengalami kematian di kayu salib untuk menebus dosa warisan umat manusia. Islam I. Yesus lahir karena ketentuan Allah (kalimat Allah), dilahirkan ibundanya, Siti Maryam binti Imran dalam keadaan suci (fitrah). 37 2. Yesus adalah salah seorang utusan Allah, bukan Tuhan, sebagaimana penjelasan surat Al Maidah/5:73. "Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan bahwasanya Allah salah satu dari tiga, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Maha Esa.Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang kafir diantara mereka akan tertimpa siksaan yang pedih." 3. Yesus diselamatkan Allah dari kematian di kayu salib. 38 MENATA SIKAP Dengan menyadari segala kekeliruan dogma seperti yang telah saya paparkan di atas, maka sepantasnya jika kita memperbaharui keyakinan kita. Pertama, bahwa Yesus bukan "anak Tuhan", dan bukan "Tuhan" itu sendiri. Kedua, Yesus (Isa Al Masih putra Mar-yam), tidak dilahirkan pada tanggal 25 Desember. Penetapan kelahiran beliau pada tanggal tersebut hanyalah hasil adopsi ajaran paganisme politheisme. Ketiga, sikap toleransi terhadap agama-agama bukan berarti meyakini, apalagi mengikuti, ajaran agama-agama tersebut. Maka, selalu reievan untuk memahami Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang Perayaan Natal Bersama (lampiran - I). Keempat, oleh karena itu, keyakinan bahwa "25 Desember adalah hari lahir Tuhan Yesus", yang 39 terbukti batal itu, tidak sah dijadikan propaganda toleransi. Artinya arti toleransi menjadi salah jika masuk pada wilayah membenarkan keyakinan agama lain. Maka aplikasi dari sikap ini adalah bahwa umat Islam sama sekali tidak berhak ikut, bahkan menyambut atau berpartisipasi, terhadap perayaan Natal yang dibesar-besarkan gaungnya setiap Desember. 40 Lampiran 1 FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Tentang Perayaan natal bersama Memperhatikan: 1. Perayaan Natal Bersama pada akhir-akhir ini disalah artikan oleh sebagian umat Islam dan disangka sama dengan umat Islam merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad saw. 2. Karena salah pengertian tersebut ada sebagian orang Islam yang ikut dalam perayaan Natal dan dudukdalam kepanitiaan Natal. 3. Perayaan Natal bagi orang-orang Kristen adalah merupakan ibadah. Menimbang: 1. Umat Islam perlu mendapat petunjuk yang jelas tentang Perayaan Natal Bersama. 2. Umat Islam agar tidak mencampuradukkan aqidah 41 42 43 Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan Kami menjadikan kamu sekalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu dan ibadahnya dengan aqidah dan ibadah agama lain. 3. Umat Islam harus berusaha untuk menambah iman dan taqwanya kepada Allah SWT. 4. Tanpa mengurangi usaha umat Islam dalam Kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia. Meneliti kembali: Ajaran-ajaran agama Islam, antara lain: A. Bahwa Umat Islam diperbolehkan untuk bekerja sama dan bergaul dengan umat agama - agama lain dalam masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah keduniaan, berdasarkan atas: I. AIQur'an surat AI Hujurat ayat 13: sating kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa (kepada Allah), sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." 2. Al Qur'an surat Lukman ayat 15: " Dan jika kedua orang tuamu memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang kamu tidak ada pengetahuan tentang ini, maka janganlah kamu mengikutinya, dan pergaulilah keduanya di dunia ini dengan baik. Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu, kemudian kepadaKulah kembalimu, maka akan Kuberitakan kepadamu yang telah kamu kerjakan." 3. Al Qur'an surat Mumtahanah ayat 8: 44 menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku. 2. Al Qur'an surat Al Baqarah ayat42: 45 "Allah tidak melarang kamu (umat Islam) untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang (beragama lain) yang tidak memerangi kamu karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." B. Bahwa umat Islam t i d a k b o l eh mencampuradukkan agamanya dengan aqidah dan peribadatan agama lain, berdasarkan: I. Al Qur'an surat Al Kafirun ayat I -6: "Katakanlah hai orang-orang kafir, aku tidak akan "Dan janganlah kamu campur-adukkan yang hak dengan yang bathil, dan jangan kamu sembunyikan yang hak itu, sedangkan kamu mengetahuinya." C. Bahwa umat Islam harus mengakui kenabian dan kerasulan Isa Al Masih bin Maryam sebagaimana pengakuan mereka kepada nabi dan Rasul yang lain, berdasarkan ayat: I. Al Qur'an surat Maryam ayat 30-32: " Al Masih putra Maryam itu hanyalah seorang rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul dan ibunya seorang yang sangat 46 47 "Berkata Isa: Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang seorang Nabi. Dan dia menjadikan aku seorang yang diberkahi dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan sbalat dan menunaikan zakat selama aku hidup (dan Dia memerintahkan aku) berbakti kepada ibuku (Maryam) dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka." 2. Al Qur'an surat Al Maidah ayat 75: benar. Kedua-duanya biasa memakan makanan (sebagai manusia). Perhatikanlah bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (Ahli Kitab) tandatanda kekuasaan (Kami) kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). 3. Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 285: "Rasul (Muhammad) telah beriman kepada Al Qur'an yang telah diturunkan kepadanya clari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman; semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, dan rasulrasulNya (mereka mengatakan): Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasulNya dan mereka mengatakan: Kami mendengar dan kami taat. (Mereka berdoa) Ampunilah ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." 48 seorang penolong pun." 2. Al Qui 'an surat Al Maidah ayat 73: 49 D. Bahwa barang siapa berkeyakinan bahwa Tuhan itu lebih dari satu, Tuhan itu mempunyai anak dan Isa Al Masih itu anaknya, maka orang itu kafir dan musyrik, berdasarkan atas: I. Al Qur'an surat Al Maidah ayat 72: "Sesungguhnya telah kafir orang-orang yang berkata: Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putra Maryam. Padahal Al Masih sendiri berkata: Hai bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya sorga dan tempatnya ialah neraka, tidak adalah bagi orang zalim itu "Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: Bahwa Allah itu adalah salah satu dan yang tiga (Tuhan itu ada tiga), padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dan apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang kafir itu akan disentuh siksaan yang pedih." 3. Al Qur'an surat At Taubah ayat 30: "Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman; Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia (kaumku): Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah? Isa menjawab: Maha Suci Engkau (Allah), tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya tentu Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku sedangkan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakannya), yaitu: Sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu dan aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada diantara mereka. 51 "Orang-orang Yahudi berkata Uzair itu anak Allah dan orang-orang Nasrani berkata Al Masih itu anak Allah. Demikian itulah ucapan dengan mulut mereka, mereka meniru ucapan/perkataan orangorang kafir yang terdahulu, dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling." E. Bahwa Allah pada hari kiamat nanti akan menanyakan Isa, apakah dia pada waktu di dunia menyuruh kaumnya agar mereka mengakui Isa dan ibunya (Maryam) sebagai Tuhan. Isa menjawab: Tidak. Hal itu berdasarkan atas Al Qur'ansuratAIMaidahayat I 16-1 18. 50 Engkaulah pengawas dan saksi atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hambaMu dan jika Engkau mengampunkan mereka, maka sesungguhnya Engkau Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana." F. Islam mengajarkan bahwa Allah SWT itu hanya satu berdasarkan atas Al Qur'an surat Al Ikhlas: 52 "Sesungguhnya apa-apa yang halal itu telah jelas dan apa-apa yang haram pun telah jelas, akan tetapi di antara keduanya itu banyak yang syubhat (sebagian halal sebagian haram), kebanyakan orang tidak mengetahui yang syubhat itu. Barangsiapa yang memelihara diri dari yang syubhat itu, maka bersihlah agamanya dan kehormatannya, tetapi barangsiapa jatuh pada yang syubhat maka berarti ia telah jatuh kepada yang haram, misalnya semacam orang yang menggembalakan binatang di sekitar daerah larangan maka mungkin sekali binatang disekitar daerah larangan itu. Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai larangan dan ketahuilah bahwa larangan Allah ialah apa-apa yang 53 "Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang segala sesuatu bergantung kepadaNya. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun/sesuatu yang setara dengan Dia." G. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang syubhat dan dari larangan Allah SWT untuk mendahulukan menolak kerusakan daripada menarik kemaslahatan, berdasarkan atas: I. Hadits Nabi dari Nu'man bin Basyir: diharamkanNya (oleh karena itu yang haram jangan didekati)." 2. Kaidah Ushul Fikih "Menolak kerusakan-kerusakan itu didahulukan daripada menarik kemaslahatan-kemaslahatan (jika tidak demikian sangat mungkin mafasid-nya yang diperoleh, sedangkan mashalih-nya tidak dihasilkan)." Majelis Ulama Indonesia menfatwakan: 1. Perayaan Natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan dan menghormati Nabi Isa as, akan tetapi Natal itu tidak dapat dipisahkan dari soalsoal yang ditegaskan di atas. 2. Mengikuti upacara Natal bersama bagi umat Islam hukumnyaharam. 3. Agar umat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan Allah SWT dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan perayaan Natal. I Jumadil Awwal 1401 H Jakarta, 7 M a r e t 1981 M 54 Silsilah Yesus (Nubuat Yesus Anak Daud) (Lukas 3:23- 31) (Matius 1:6-16) Daud Natan Matata Mina Melea Elyakim Yonam Yusuf Yehuda Siemon Lewi Matat Yorim Eliezer Yesua Er Elmadam Kosam Adi Malkhi Neri Sealtiel Zeruabel Resa Yohanam Yoda Yosekh Semei Matica Maat Nagai Hesli Nahum Amos Matica Yusuf Yanai Malkhi Lewi Matat Eli Yusuf Salomo Rehabean Abia Asa Yosafat Yoram Uzia Yotam Ahas Hizkia Manasye Amon Yosia Yekhonya Sealtiel Zerubabel Abihud Elyakin Azor Zadok Akhim Eliud Eleazar M atari Yakub Yusuf Yesus 55 DAFTAR PUSTAKA Al Qur'an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, 1995. Al Kitab, Lembaga Al Kitab, 1992 Amstrong, Herbert W. dan Masyhud S.M., Misteri Natal, Sebuah Kritik dari Tokoh Kristen Internasional, Pustaka Da'i Surabaya, 1994. Deedat, Ahmed, Siapa Pewaris Yesus, Muhammad ataukah Rohul Kudus, Pustaka Da'i, Surabaya, 1995 , Al Masih dalam Al Qur'an, Gema Insani Press,Jakarta, 1995 , Mengungkap tentang Bibel versi 56 Islam dan Kristen, Pustaka Da'i. Surabaya, 1993 Jamil, Ar Roddul, Yesus dalam Pandangan Al Ghazali, Pustaka Da'i, Surabaya, 1994 Nahdi, Saleh A., Bibel dalam Timbangan, Arista Brahmatysa, Jakarta, 1994 Sou'yb, H.M. Joesoef, Isa Al Masih Sudah Mati, Kajian Kritis Sekitar Nabi ha as. Berdasarkan Dalil Naqli, Aqli. dan Historis, Al Husna Zikra, Jakarta, 1997 57 Dapatkan koleksi ebook lain di: http://jowo.jw.lt